Laman

MENINGKATKAN RASA SALING ASAH ASIH ASUH, PARAS-PAROS SARPANAYA, SAGILIK SAGULUK, SALUNGLUNG SABAYANTAKA, UNTUK MEWUJUDKAN DESA PAKRAMAN BANYUATIS YANG SEJAHTERA DAN DAMAI.

Senin, 04 Maret 2019

Mulianya Dana Punia


A. Pendahuluan

Dana punia berasal dari kata Dana dan Punia. Dana artinya pemberian dan Punia artinya selamat, baik, bahagia, indah dan suci. Dengan demikian Dana Punia adalah pemberian yang tulus ikhlas dilandasi kesucian. Pada hakikatnya, Dana Punia adalah wujud sradha dan bhakti kepada Hyang Widi, yang Maha Pangasih, Maha Penyayang, dan Maha Pemurah.

B. Landasan Dana Punia

Ajaran Dana Punia adalah amanat kitab suci Veda, “vasudhaivakutumbakam”, bahwa semua makhluk bersaudara. Beberapa sastra Agama Hindu yang melandasi implementasi Dana Punia, yakni:

1) Manawadharmasastra

a) triswapye tesu dattam hi widhina apyarjitam dhanam,
datur bhawatyan arthaya paratra daturewa ca.
artinya:
Walaupun harta itu dperoleh sesuai kepatutan menurut hukum (dharrna), tetapi jika tidak didermakan (disedekahkan/ diamalkan/ berdana punia) kepada yang layak, akan terbenam ke kawah neraka. (Manawadharmasastra IV. 193).

b) sraddhayestam ca purtam ca
nityam kuryada tandritah,
craddhakrite hyaksaye te
bhawatah swagatairdhanaih.
artinya:
Hendaklah tidak jemu-jemu berdana punia dengan penuh keyakinan. Jika memperoleh harta dengan cara yang benar, lalu didermakan, maka akan memperoleh tempat tertinggi (Moksa). (Manawadharmasastra IV.226).

c) yena yena tu bhawena yadyaddanam prayacchati,
tattattenaiwa bhawena prapnoti pratipujitah.
artinya:
Apapun niatnya untuk berdana punia, pahala itu akan diperolehnya di kemudian hari. (Manawadharmasastra IV. 234).

2) Sarasamucaya

a) na mata na pita kincit kasyacit pratipadyate,
danapathyodano jantuh svakarmaphalamacnute.
artinya :
Barang siapa yang memberikan dana punia, maka ia sendirilah yang akan menikmati buah (pahala) dan kebajikannya itu. (Sarasamuccaya 169).

b) na danadduskaratam trisu lokesu vidyate,
arse hi mahati trsna sa ca krcchrena labhyate.
artinya :
Sebab di dunia ini, tidak ada yang lebih sulit daripada berdana punia (bersedekah), karena kuatnya keterlekatan hati dengan harta benda yang diperoleh dengan usaha keras.

c) dhanani jivitam caica pararthe prajna ut srajet,
sannimittam varam tyago vinace niyate sati.
artinya :
Tindakan orang yang tinggi pengetahuanya adalah tidak sayang merelakan kekayaan untuk kesejahteraan umum. Karena, sesungguhnya maut pasti datang dan tidak ada sesuatu yang kekal.

d) yasya pradanavandhyani dhananyayanti yanti ca,
sa lohakarabhastreva cvannapi na jivati ”
artinya :
Kekayaan seseorang datang dan pergi (mengalami pasang surut), bila tidak dipergunakan untuk berdana punia, maka ibarat orang mati yang masih bernapas. (Sarasamuccaya 179).

C. Jenis, Waktu, dan Kualitas Dana Punia

Dana Punia dapat berbentuk materi dan nonmateri. Secara umum ada tiga jenis Dana Punia, yakni:
1) Dharmadana, adalah memberikan budi pekerti yang luhur untuk merealisasikan ajaran dharma;
2)  Widyadana, adalah memberikan ilmu pengetahuan;
3) Arthadana, adalah memberikan materi atau harta benda yang didasari dengan rasa tulus dan ikhlas, serta diperoleh dengan jalan dharma.

Waktu yang mulai dalam memberikan Dana Punia, disebutkan dalam kitab suci Sarasamuccaya, yakni:

ayanesu ca yaddattam sadacitimukhesu ca,
candrasuryoparage ca visuve ca tadaksayam. 
(Sarasamuccaya 183)
artinya :
Waktu yang baik melakukan dana punia adalah:
a)  Uttarayana, adalah saat matahari berada di utara katulistiwa, (tepatnya saat purnama dan tilem);
b)  Wisuwakala, adalah saat matahari tepat berada di khatulistiwa, (tepatnya purnama dan tilem);
c) Daksinayana, adalah saat matahari berada diselatan khatulistiwa, (tepatnya purnama dan tilem);
d) Saat gerhana matahari dan gerhana bulan.

Kualitas Dana Punia, dijelaskan dalam kitab suci Bhagawadgita, yakni:

1)  datavyam iti yad danam
diyate ’nupakarine
dese kale ca patre ca
tad danam sattvikam smrtam. (Bhagawadgita XVII.20)
artinya :
Sedekah yang diberikan tanpa mengharap kembali, dengan keyakinan sebagai kewajiban untuk memberikan pada tempat, waktu dan penerima yang berhak, disebut sattvika.

2)  yat tu pratyupakarartham
phalam uddisya va punah,
diyate ca pariklistam
tad danam rajasam smrtam. (Bhagawadgita XVII.21)
artinya :
Sedekah yang diberikan dengan harapan untuk didapat kembali atau memperoleh keuntungan dikemudian hari dan dengan perasaan kesal untuk memberikanya, sedekah seperti itu dinamakan rajasa.

3)  adesa-kale yad danam
apatrebhyas ca diyate,
asat-krtam avajnatam
tat tamasam udahrtam. (Bhagawadgita XVII.22)
artinya :
Dan sedekah yang diberikan pada kesempatan dan waktu yang salah kepada mereka yang tidak berhak, tanpa menghormati atau dengan penghinaan, dinamakan tamasa.

D. Penutup

Dana Punia adalah tindakan mulia untuk memuliakan semua makhluk. Oleh karena itu, hendaknya dilakukan dengan ketulusan dan keikhlasan tanpa pamrih. Karena pahala dari Dana Punia adalah sebuah kepastian yang akan diterima, baik saat ini maupun di masa datang. Pahala yang membawa kehidupan dalam kebahagiaan.
Dana Punia dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. Tetapi, kitab suci Agama Hindu merekomendasikan agar melaksanakan Dana Punia pada hari-hari suci, seperti Purnama, Tilem, dan hari suci lainnya. Jika dilaksanakan pada waktu, keadaan, dan orang yang tepat, disertai dengan ketulusan dan keikhlasan, maka terwujudlah Dana Punia yang Satwika. Om Anobdrah Kratawo Yanthu Wiswatah.


Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar