A. Pendahuluan
Dana
punia berasal dari kata Dana dan Punia. Dana artinya pemberian
dan Punia artinya selamat, baik, bahagia, indah dan suci. Dengan
demikian Dana Punia adalah pemberian yang tulus ikhlas dilandasi kesucian. Pada
hakikatnya, Dana Punia adalah wujud sradha dan bhakti kepada Hyang Widi, yang
Maha Pangasih, Maha Penyayang, dan Maha Pemurah.
B. Landasan Dana Punia
Ajaran
Dana Punia adalah amanat kitab suci Veda, “vasudhaivakutumbakam”, bahwa semua
makhluk bersaudara. Beberapa sastra Agama Hindu yang melandasi implementasi
Dana Punia, yakni:
1) Manawadharmasastra
a) triswapye
tesu dattam hi widhina apyarjitam dhanam,
datur
bhawatyan arthaya paratra daturewa ca.
artinya:
Walaupun
harta itu dperoleh sesuai kepatutan menurut hukum (dharrna), tetapi jika tidak
didermakan (disedekahkan/ diamalkan/ berdana punia) kepada yang layak, akan
terbenam ke kawah neraka. (Manawadharmasastra IV. 193).
b) sraddhayestam
ca purtam ca
nityam
kuryada tandritah,
craddhakrite
hyaksaye te
bhawatah
swagatairdhanaih.
artinya:
Hendaklah
tidak jemu-jemu berdana punia dengan penuh keyakinan. Jika memperoleh harta
dengan cara yang benar, lalu didermakan, maka akan memperoleh tempat tertinggi
(Moksa). (Manawadharmasastra IV.226).
c) yena
yena tu bhawena yadyaddanam prayacchati,
tattattenaiwa
bhawena prapnoti pratipujitah.
artinya:
Apapun
niatnya untuk berdana punia, pahala itu akan diperolehnya di kemudian hari.
(Manawadharmasastra IV. 234).
2) Sarasamucaya
a) na
mata na pita kincit kasyacit pratipadyate,
danapathyodano
jantuh svakarmaphalamacnute.
artinya
:
Barang
siapa yang memberikan dana punia, maka ia sendirilah yang akan menikmati buah
(pahala) dan kebajikannya itu. (Sarasamuccaya 169).
b) na
danadduskaratam trisu lokesu vidyate,
arse
hi mahati trsna sa ca krcchrena labhyate.
artinya
:
Sebab
di dunia ini, tidak ada yang lebih sulit daripada berdana punia (bersedekah), karena
kuatnya keterlekatan hati dengan harta benda yang diperoleh dengan usaha keras.
c) dhanani
jivitam caica pararthe prajna ut srajet,
sannimittam
varam tyago vinace niyate sati.
artinya
:
Tindakan
orang yang tinggi pengetahuanya adalah tidak sayang merelakan kekayaan untuk
kesejahteraan umum. Karena, sesungguhnya maut pasti datang dan tidak ada sesuatu
yang kekal.
d) yasya
pradanavandhyani dhananyayanti yanti ca,
sa
lohakarabhastreva cvannapi na jivati ”
artinya
:
Kekayaan
seseorang datang dan pergi (mengalami pasang surut), bila tidak dipergunakan
untuk berdana punia, maka ibarat orang mati yang masih bernapas. (Sarasamuccaya
179).
C. Jenis, Waktu, dan Kualitas Dana
Punia
Dana
Punia dapat berbentuk materi dan nonmateri. Secara umum ada tiga jenis Dana
Punia, yakni:
1) Dharmadana,
adalah memberikan budi pekerti yang luhur untuk merealisasikan ajaran dharma;
2) Widyadana, adalah memberikan ilmu pengetahuan;
3) Arthadana,
adalah memberikan materi atau harta benda yang didasari dengan rasa tulus dan
ikhlas, serta diperoleh dengan jalan dharma.
Waktu
yang mulai dalam memberikan Dana Punia, disebutkan dalam kitab suci Sarasamuccaya,
yakni:
ayanesu ca yaddattam
sadacitimukhesu ca,
candrasuryoparage ca visuve
ca tadaksayam.
(Sarasamuccaya 183)
(Sarasamuccaya 183)
artinya :
Waktu
yang baik melakukan dana punia adalah:
a)
Uttarayana, adalah saat matahari berada di utara katulistiwa, (tepatnya
saat purnama dan tilem);
b)
Wisuwakala, adalah saat matahari tepat berada di khatulistiwa, (tepatnya
purnama dan tilem);
c)
Daksinayana, adalah saat matahari berada diselatan khatulistiwa, (tepatnya
purnama dan tilem);
d)
Saat gerhana matahari dan gerhana bulan.
Kualitas
Dana Punia, dijelaskan dalam kitab suci Bhagawadgita, yakni:
1) datavyam iti yad danam
diyate ’nupakarine
dese kale ca patre ca
tad danam sattvikam smrtam.
(Bhagawadgita XVII.20)
artinya
:
Sedekah
yang diberikan tanpa mengharap kembali, dengan keyakinan sebagai kewajiban
untuk memberikan pada tempat, waktu dan penerima yang berhak, disebut sattvika.
2) yat tu pratyupakarartham
phalam uddisya va punah,
diyate ca pariklistam
tad danam rajasam smrtam. (Bhagawadgita XVII.21)
artinya
:
Sedekah
yang diberikan dengan harapan untuk didapat kembali atau memperoleh keuntungan
dikemudian hari dan dengan perasaan kesal untuk memberikanya, sedekah seperti
itu dinamakan rajasa.
3) adesa-kale yad danam
apatrebhyas ca diyate,
asat-krtam avajnatam
tat tamasam udahrtam. (Bhagawadgita XVII.22)
artinya
:
Dan
sedekah yang diberikan pada kesempatan dan waktu yang salah kepada mereka yang
tidak berhak, tanpa menghormati atau dengan penghinaan, dinamakan tamasa.
D. Penutup
Dana
Punia adalah tindakan mulia untuk memuliakan semua makhluk. Oleh karena itu,
hendaknya dilakukan dengan ketulusan dan keikhlasan tanpa pamrih. Karena pahala
dari Dana Punia adalah sebuah kepastian yang akan diterima, baik saat ini
maupun di masa datang. Pahala yang membawa kehidupan dalam kebahagiaan.
Dana
Punia dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. Tetapi, kitab suci Agama
Hindu merekomendasikan agar melaksanakan Dana Punia pada hari-hari suci,
seperti Purnama, Tilem, dan hari suci lainnya. Jika dilaksanakan pada waktu,
keadaan, dan orang yang tepat, disertai dengan ketulusan dan keikhlasan, maka terwujudlah
Dana Punia yang Satwika. Om Anobdrah Kratawo Yanthu Wiswatah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar